Judul : Musibah bukan bahan senda gurau, caci hina, Jangan Melampau Batas
link : Musibah bukan bahan senda gurau, caci hina, Jangan Melampau Batas
Musibah bukan bahan senda gurau, caci hina, Jangan Melampau Batas
Musibah Bukan Bahan Gurauan
========
1. Muslim wajib menjaga tutur kata, perkataan yang diluahkan seharusnya tidak menyakiti yang lain.
2. Apabila seseorang ditimpa musibah, perkataan yang terbaik diucapkan adalah perkataan yang membantu seseorang itu dalam menghadapi kesusahan mereka. Sabda Rasulullah:
مَا مِن مؤمن يُعزِّي أخاه بمصيبة، إلا كساه الله، عزَّ وجلَّ، مِنْ حُلل الكرامة يوم القيامة
"Tiada seorang mukmin yang mengucapkan takziah (memberikan semangat) buat saudaranya yang ditimpa musibah melainkan Allah akan memakaikannya perhiasan kemuliaan di akhirat kelak". (HR Ibn Majah dinilai sahih oleh al-Albani)
3. Perbuatan menyakiti orang lain ketika mereka ditimpa musibah ini tidak ubah seperti perlakuan al-As ibn Wail, si kafir yang mengejek Rasulullah ketika anak Baginda meninggal. Mereka bergembira dan mengejek musibah yang menimpa ke atas orang lain.
4. Jangan kita menjadikan musibah saudara kita sebagai bahan gurauan. Marilah kita bersama mendoakan kebaikan atas keluarga saudara kita yang ditimpa musibah ini. Sabda Rasulullah:
من عزى مصاباً فله مثل أجره
"Barangsiapa yang membantu menguatkan mereka yang ditimpa musibah, maka Allah akan memberikan pahala seperti mereka yang ditimpa musibah tersebut. (HR al Tirmizi)
Moga Allah membimbing kita semua.
Dr. Ahmad Sanusi Azmi
========
1. Muslim wajib menjaga tutur kata, perkataan yang diluahkan seharusnya tidak menyakiti yang lain.
2. Apabila seseorang ditimpa musibah, perkataan yang terbaik diucapkan adalah perkataan yang membantu seseorang itu dalam menghadapi kesusahan mereka. Sabda Rasulullah:
مَا مِن مؤمن يُعزِّي أخاه بمصيبة، إلا كساه الله، عزَّ وجلَّ، مِنْ حُلل الكرامة يوم القيامة
"Tiada seorang mukmin yang mengucapkan takziah (memberikan semangat) buat saudaranya yang ditimpa musibah melainkan Allah akan memakaikannya perhiasan kemuliaan di akhirat kelak". (HR Ibn Majah dinilai sahih oleh al-Albani)
3. Perbuatan menyakiti orang lain ketika mereka ditimpa musibah ini tidak ubah seperti perlakuan al-As ibn Wail, si kafir yang mengejek Rasulullah ketika anak Baginda meninggal. Mereka bergembira dan mengejek musibah yang menimpa ke atas orang lain.
4. Jangan kita menjadikan musibah saudara kita sebagai bahan gurauan. Marilah kita bersama mendoakan kebaikan atas keluarga saudara kita yang ditimpa musibah ini. Sabda Rasulullah:
من عزى مصاباً فله مثل أجره
"Barangsiapa yang membantu menguatkan mereka yang ditimpa musibah, maka Allah akan memberikan pahala seperti mereka yang ditimpa musibah tersebut. (HR al Tirmizi)
Moga Allah membimbing kita semua.
Dr. Ahmad Sanusi Azmi
Appear first on Malaysian News
Demikianlah Artikel Musibah bukan bahan senda gurau, caci hina, Jangan Melampau Batas
Sekianlah artikel Musibah bukan bahan senda gurau, caci hina, Jangan Melampau Batas kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Musibah bukan bahan senda gurau, caci hina, Jangan Melampau Batas dengan alamat link https://malaysianweekly.blogspot.com/2019/01/musibah-bukan-bahan-senda-gurau-caci.html